Kota agung, SRI---Ancaman perambah hutan (peladang) masih merupakan momok utama bagi habitat hewan Langka di Taman Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Terutama untuk habitat hewan Gajah sangat memerlukan tempat tinggal (Home Range) yang cukup luas, hal ini di ungkapkan oleh Tri Sugiharti , Pengendali Ekosistem Hutan (PEH) Balai Besar TNBBS di ruang kerjanya (21/3).
Karena semakin menyempitnya Home Range habitat hewan langka, mempengaruhi populasi Hewan itu sendiri, pasalnya Berdasarkan penghitungan bersama Mitra Populasi hewan langka di TNBBS sudah sangat sedikit populasinya seperti Badak ( Dicerorhinus Sumatrensis) hanya 47-50 individu berdasarkan penghitungan Tahun 2006 bersama mitra RPU/YABI, Harimau (Panthera Tigris Sumatrae) hanya 40-43 Individu berdasarkan penghitungan tahun 2003 bersama mitra WCS/IP, Gajah (Elephas Maximus Sumatranus) hanya 498 Individu Berdasarkan penghitungan tahun 2000 bersama mitra WCS/IP, dan baru tahun 2010 di adakan penghitungan ulang namun sampai sekarang belum ada hasilnya di karenakan perlu ke akuratan data, jelas Tri Sugiharti.
Tri Sugiharti juga menerangkan di tahun 2011 ini di targetkan upaya penurunan perambah hutan (Peladang) dengan melakukan sosialisasi, penyuluhan, kepada masyarakat tentang pentingnya kelestarian TNBBS, karena selain Hewan langka yang menjadi ikon seperti Badak, Harimau, dan Gajah TNBBS juga memiliki keanekaragaman jenis hayati (biodiversity) yang sangat tinggi baik flora maupan fauna termasuk 2 jenis tumbuhan langka yaitu bunga bangkai (Amorphophallus) serta bunga rafflesia (Rafflesia sp), di tambah ada 91 sungai yang berhulu di TNBBS, terangnya.
Tri Sugiharti juga berharap dukungan masyarakat dan instansi terkait di Kabupaten Tanggamus untuk mewujudkan kelestarian TNBBS, di mana 10.500 Ha masuk kawasan Kabupaten Tanggamus yaitu dari ujung Belimbing sampai ke perbatasan Lampung barat, pungkasnya.(Darwin, Tanggamus).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar